Morotai — Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Maluku Utara (Malut), Budi Argap Situngkir mendorong Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai untuk membangun city branding wilayahnya berbasis potensi dan sejarah.
City branding, kata Argap Situngkir, sebagai strategi pembangunan daerah guna menarik daya tarik pariwisata berbasis potensi daerah. Salah satu daya tarik Morotai yakni sejarah Perang Dunia II di mana Morotai dijadikan basis sekutu dalam pertarungan melawan tentara Jepang di tahun 1944.
“Morotai memiliki potensi yang besar guna membangun daerah melalui pelindungan kekayaan intelektual (KI). Salah satunya yaitu pemkab dapat membangun city branding daerah berbasis sejarah, mengingat Morotai merupakan wilayah strategis bagi Jepang dan Sekutu Amerika saat Perang Dunia II,” ujar Argap Situngkir di ruang kerja bupati, Selasa (27/5).
City branging tersebut nantinya menjadi merek yang didaftarkan pada pangkalan data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum. Kanwil Kemenkum Malut, kata Argap Situngkir, juga akan membantu Pemkab Morotai dalam pendampingan pendaftaran merek tersebut. Seperti halnya city branding Ternate Kota Rempah yang dibangun Pemkot Ternate.
Turut mendampingi Kakanwil dalam audiensi yakni Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Malut Said Mahdar, Kadiv Pelayanan Hukum Chusni Thamrin, Kadiv P3H Zulfahmi, Kabid KI Zulfikar Gailea, Kabid AHU M. Kasim Umasangadji, Analis KI Madya M. Ikbal, dan jajaran.
Selanjutnya, Kakanwil Argap Situngkir juga menerangkan ragam potensi KI komunal yang telah dimiliki Morotai, di antaranya yakni ekspresi budaya (tarian tokuwela, gala, dana-dana, tide-tide), pengetahuan tradisional (pembuatan besi putih, halua kacang, nasi jaha, kue waji), indikasi geografis (kelapa bido, anggrek wayabula, kasbi moro juanga, kacang tanah putih pandanga, padi pulo daare), dan ragam potensi KI personal lainnya.
Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua didampingi Wakil Bupati, Rio C. Pawane dan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyampaikan apresiasi atas dukungan Kanwil Kemenkum Malut dalam mendorong program-program strategis bagi jajarannya. Rusli mendukung pembangunan Morotai berbasis kekayaan intelektual, seperti merek bagi pelaku UMKM, hak cipta di kalangan masyarakat, sekola dan kampus, dan jenis lainnya.
Termasuk dalam membangun city branding wilayah Morotai. Mengingat Morotai memiliki potensi perikanan, pertanian, dan sejarah Perang Dunia II yang memikat daya tarik wisatawan domestik dan mancanega untuk mengunjungi wilayah di bibir Pasifik ini.
“Terima kasih atas berbagai masukan dan program dari Kanwil Kemenkum Malut yang sangat penting bagi Pemkab Morotai untuk dapat ditindaklanjuti. Kami mendukung dan berharap kerja sama kedepannya diperkuat untuk mendukung kami dalam memajukan wilayah Morotai,” ungkap Rusli.
Para peserta yang hadir turut memberikan pandangan terkait paparan Kakanwil, dan dilanjutkan dengan diskusi konstruktif guna mempercepat pembangunan Morotai melalui pelayanan dan pembinaan hukum yang efektif.